Jumat, 31 Mei 2013

KEPADA KAMU DENGAN PENUH KEBENCIAN

Aku benci jatuh cinta ,,
Aku benci merasa senang ,,
bertemu lagi dengan kamu ,,
tersenyum malu-malu ,, dan menebak-nebak
selalu menebak-nebak ,,

Aku benci deg-degan
menunggu kamu online ,,
Dan di saat kamu muncul ,,
aku akan tiduran tengkurap ,,
bantal di bawah dagu ,,
lalu berpikir ,,
tersenyum ,, dan berusaha mencari kalimat-kalimat lucu ,,
agar kamu di seberang sana bisa tertawa ,,
Karena ,, kata orang ,,
cara mudah membuat orang suka denganmu adalah dengan membuatnya tertawa ,,
Mudah-mudahan itu benar ,,

Aku benci terkejut melihat SMS kamu nongol ,,
dan aku benci kenapa
aku harus memakan waktu begitu lama untuk membalasnya ,,
menghapusnya ,,
memikirkan kata demi kata ,,
Aku benci ketika jatuh cinta ,,
semua detail yang aku
ucapkan ,,
katakan ,,
kirimkan ,,
tuliskan ke kamu menjadi penting ,,
seolah-olah harus tanpa cacat ,,
atau aku bisa jadi
kehilangan kamu ,,

Aku benci harus berada dalam posisi seperti itu ,,
Tapi ,, aku tidak bisa
menawar ,, ya ? ,,

Aku benci harus
menerjemahkan isyarat- isyarat kamu itu ,,
Apakah pertanyaan kamu itu sekadar pancingan ,, atau
retorika ,, atau pertanyaan biasa yang aku salah artikan dengan penuh percaya diri ??? ,,

Aku benci harus memikirkan kamu sebelum tidur ,,
dan
merasakan sesuatu yang bergerak dari dalam dada ,,
menjalar ke sekujur tubuh ,,
dan aku merasa pasrah ,,
gelisah ,,
Aku benci untuk berpikir aku bisa begini terus
semalaman ,,
tanpa harus tidur ,,
Cukup begini saja,,

aku benci kenapa ketika kita berdekatan ,,
aku merasa canggung ,,
aku ingin berlari jauh ,,
Aku benci aku harus sadar atas semua kecanggungan itu ,,
tapi tidak bisa melakukan apa-apa ,,

Aku benci ketika logika aku bersuara dan mengingatkan ,,
Hey !!,,
Ini hanya ketertarikan fisik semata ,,
pada akhirnya
kamu akan tahu ,, kalian berdua tidak punya anything in common ,,
harus dimentahkan oleh hati yang berkata ,,
Jangan hiraukan logikamu ,,

Aku benci harus mencari-cari kesalahan kecil yang
ada di dalam diri kamu ,,
Kesalahan yang secara
desperate aku cari dengan paksa ,,
karena aku benci untuk tahu bahwa kamu bisa saja sempurna ,,
kamu bisa saja tanpa cela ,,
dan aku ,,
bisa saja benar-benar jatuh hati kepadamu ,,

Aku benci jatuh cinta ,,
terutama kepada kamu ,,
Demi Tuhan ,,
aku benci jatuh
cinta kepada kamu ,,
Karena ,, di dalam perasaan menggebu-gebu ini ,,
di balik semua rasa kangen ,,
takut ,, canggung ,, yang bergumul di dalam dan
meletup pelan-pelan ,,

aku takut sendirian ,,

cinta dalam secangkir kopi

CINTA DALAM SECANGKIR KOPI

Kemarin ,, 
dengan gontai aku
berusaha berlari. Mengejar
harap. Menemui asa. Tanpa
prasangka, aku harap kamu ada.
Rasanya bergemuruh tak lepas
dari dada.
 Ya, aku akan bertemu
denganmu. Kita akan bertemu.
Dalam gundah, dan tubuh lelah
aku masih mengiba. Agar Tuhan
ijinkan kita bertatap muka.
Walau sekali saja.

Mungkin aku terlalu takut.
 Takut kehilangan orang yang bahkan
sama sekali belum pernah
kumiliki. 
Dalam pagi hingga
malam,
 kau hadir memenuhi
inspirasi.
Aku buta tentang cinta. Yang
aku tau, 
aku mengingatmu
dalam secangkir kopi yang
terhidang setiap petang menuju
malam.

 Ketika jemariku menari
menuliskan namamu.
 Ahh..,
menyebutnya saja aku malu.
Lalu otakku mencair.
 Namun terasa indah saat ku selami
intuisi.
 Ya, engkau ada di
secangkir kopi, melalui jemari,
dan melewati batas imajinasi.
Maka dengan penuh rindu,
kusampaikan salam cinta
untukmu..
Penganut sarkasme baik hati,
Pemikir sejati yang sibuk
mencari jatidiri,
Pengkritik hebat kelas kakap,
Dan pemberi inspirasi tiada
henti…
Kau yang tak pernah sempat
kumiliki,
Aku mengenangmu dalam sunyi,
ditemani secangkir kopi,
dan terhempas bias-bias mimpi…
Biar saja indahnya hanya aku
dan Tuhan yang tau..
Karena aku hanya ingin
mengenangmu..
Lewat puisi dan kisah syahdu.
Layaknya kopi yang hadirkan
candu…
Untukku.