Minggu, 31 Agustus 2014

Hanya Aku dan Dia Yang Tau

Masih seperti sebelumnya, Ditenga malam yg gelap dan sunyi, Ku terdiam sendiri, Mencoba menikmati malam yg sepi ini ,, 
Pikiranku melayang, Terlepas jauh terbang, Entah mau kemana, Tak ada yg menjadi tujuan pastinya ,, 
Bintang'bintang malam terus bercahaya ,,
Dan dinginnya udara malam semakin kurasa ,,
Aku termenung ,,
Dan anganku semakin tinggi terbang melayang ,, 
Dalam renungan ku pikirkan hidupku ,,
Mengapa hal sedih terasa lebih banyak dari bahagia??,, 
Kadang aku tak perna mengerti dengan diriku sendiri, kenapa kadang sebuah hal yg (kayaknya) kecil bisah menjadi besar buatku, bisah membuatku kecewa, dan aku tak perna mengerti, kenapa kekecewa'an ini bisa berubah seperti kanker yg menyebar dan menggerogoti perasa'anku sendiri, lama'lama ngebunuh dari dalam, dan mati ,, 
Aku gak perna ngerti, bagaimana harus mensiasati ini ,, 
Rasa sakit yang sama datang berulang kali dan terasa semakin sakit, Sabar, itu sudah menjadi wajib jika masih ingin merasa bahagia ,, 
Kata-kata untuk memotivasi pun seakan tak ada artinya, Semua terdengar seakan hanya omong kosong belaka, Filsafat yg katanya bisah membantu kita memecahkan permasalahan'permasalahan dalam hidup, Tapi yg ada justru satu pertanya'an mengikuti pertanya'an yg lain, Itu justru membuat hidup semakin sulit, Dan menjalaninya semakin berat ,, 
Aku tak berdaya untuk mengatakan aku terluka ,, 
Aku terlalu lemah ,, 
Keadaan yang menjadikanku terlalu bergantung pada orang lain ,, 
Ini salah ,, 
Tapi tak ada yang dapat mengerti, Hanya aku dan Dia yang tau, Bagaimana rasanya menjadi aku, Selalu bersembunyi di balik senyum palsu, Hanya dapat menangis di tempat yang tak ada siapapun ,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar