surat mu itu tidak akan pernah terkirim ,, karena sebenarnya kamu hanya ingin berbicara kepada dirimu sendiri ,, kamu ingin berdiskusi dengan angin ,, dengan wangi sebelas tangkai sedap malam yg kamu beli dari tukang bunga berwajah memelas ,, dengan nyamuk'nyamuk yg cari makan ,, dengan malam ,, dengan detik jam ,, tentang dia ,,
dia yg tidak perna kamu mengerti ,, dia racun yg membunuh mu perlahan ,, dia yg kamu reka dan kamu cipta ,,
Sebelah darimu menginginkan agar dia datang ,, membencimu hingga muak dia mendekati gila ,, menertawakan segala kebodohanya ,, kekhilafanya untuk sampai jatuh hati kepadamu ,, menyesalkan magis yg hadir naluriah setiap kali kalian berjumpa ,, akan kamu kirimkan lagi semua tulisan ,, dari mulai nota sebaris ,, sampe do'a berbait'bait ,, dan becekla pipi nya karena geli ,, karena asap dan abu dari benda'benda yg dia hanguskan ,, bukti'bukti bahwa kalian perna saling tergila'gil ,, berterbangan masuk ke matanya ,,
semoga dia pergi dan tak pernah menoleh lagi ,, hidup mu ,, hidupnya pasti akan lebih mudah ,,
Namun sebelah dari kamu menginginkan agar dia datang ,, menjemputmu ,, mengamini kalian ,, dan untuk kali kesekian ,, jatuh hati lagi ,, segila'gilanya ,, sampai batas gila dan waras pupus dalam kesadaran murni akan cinta ,,
kemudian mendamparkan diri kalian di sebuah alam tak di kenal untuk membaca ulang semua kalimat ,, mengenang setiap inci perjalanan ,, perjuangan ,, dan ketabahan hati ,,
betapa sebela darimu percaya ,, bahwa setetes air mata pun akan terhitung ,, tak ada yg mengalir mubazir ,, segalanya pasti bermuara di satu samudra tak terbatas ,, lautan merdeka yg bersanding sejajar dengan cakrawala ,, dan itulah tujuan kalian ,,
Dia yg tidak pernah menyimpan gambar rupamu,, pasti tidak tahu apa rasanya menatap lekat'lekat satu sosok ,, membayangkan rasa sentuh dari helai rambut yg polos tanpa busa pengeras ,, rasa hangat uap tubuh yg kamu hafal betul temperaturnya ,,
dan kamu hanya bisa berbagi kesedihan itu ,, ketidak rela'aan itu ,, kelemahan itu dengan nyamuk'nyamuk yg putus asa ,, dengan malam yg pasrah di gusur pagi ,, dengan detik jam dinding yg gagu karena habis daya ,,
dan kamu hanya bisa berbagi kesedihan itu ,, ketidak rela'aan itu ,, kelemahan itu dengan nyamuk'nyamuk yg putus asa ,, dengan malam yg pasrah di gusur pagi ,, dengan detik jam dinding yg gagu karena habis daya ,,
Sampai pada halaman kedua surat mu ,, kamu yakin dia akan paham ,, atau setidaknya setenga memahami ,, betapa sulitnya perpisan yg di lakukan sendirian ,,
tidak ada sepasang mata yg meyakinkan mu bahwa ini memang sudah usai ,, tidak ada kata ,, peluk ,, cium atau langka kaki beranjak pergi ,, yg mampu menjadi penanda dramatis bahwa sebuah akhir tela di putuskan bersama ,,
atau sebaliknya ,, tidak ada sergahan yg membuatmu berubah pikiran ,, tidak ada kata "jangan" yg mungkin apa bilah di ucapkan dan di tindakkan dengan tepat ,, akan membuat mu menghambur kembali dan tak mau pergi lagi ,,
kamu pun tersadar ,, itulah perpisahan paling sepi yg pernah kamu alami ,,
tidak ada sepasang mata yg meyakinkan mu bahwa ini memang sudah usai ,, tidak ada kata ,, peluk ,, cium atau langka kaki beranjak pergi ,, yg mampu menjadi penanda dramatis bahwa sebuah akhir tela di putuskan bersama ,,
atau sebaliknya ,, tidak ada sergahan yg membuatmu berubah pikiran ,, tidak ada kata "jangan" yg mungkin apa bilah di ucapkan dan di tindakkan dengan tepat ,, akan membuat mu menghambur kembali dan tak mau pergi lagi ,,
kamu pun tersadar ,, itulah perpisahan paling sepi yg pernah kamu alami ,,
Ketika surat itu tiba di titiknya yg terakhir ,, masih akan ada sejumput kamu yg bertengger tak mau pergi dari perbatasan antara usai dan tidak usai ,, bagian dari dirimu yg merasa paling bertanggung jawab atas semua yg sudah kalian bayarkan bersama demi mengalami perjalanan hati sedahsyat itu ,,
dirimu yg mini ,, tapi keras kepala ,, memilih untuk tidak ikut bersama yg lain ,, menetap untuk terus menemani sejara ,,
dan karena waktu semakin larut ,, tenagamu pun sudah menyurut ,, maka kamu akan membiarkan si kecil itu bertahan semaunya ,,
mungkin suatu saat ,, apabila sekelumit dirimu itu mulai kesepian dan bosan ,, ia akan berteriak'teriak ingin pulang ,, dan kamu akan menjemputnya ,, lalu membiarkan sejara membentengi dirinya dengan tembok tebal yg tak lagi bisa di tembus ,,
dirimu yg mini ,, tapi keras kepala ,, memilih untuk tidak ikut bersama yg lain ,, menetap untuk terus menemani sejara ,,
dan karena waktu semakin larut ,, tenagamu pun sudah menyurut ,, maka kamu akan membiarkan si kecil itu bertahan semaunya ,,
mungkin suatu saat ,, apabila sekelumit dirimu itu mulai kesepian dan bosan ,, ia akan berteriak'teriak ingin pulang ,, dan kamu akan menjemputnya ,, lalu membiarkan sejara membentengi dirinya dengan tembok tebal yg tak lagi bisa di tembus ,,
aku ,, yg merasakan apa yg kau rasakan ,, aku yg telah menuliskan surat'surat cinta kepada mu ,, surat'surat yg tak perna sampai ,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar