Ku putar otakku ,,
Layaknya roda dari kendara'an itu ,,
Sekedar mencari kata yg tepat untuk ungkapkan padamu ,,
Tentang apa yg kurasa dihatiku ,,
Berfikir hingga membuat kepalaku penat ,,
Tapi tak jua kutemukan kata yg tepat ,,
Tak mampu ku menyusun semua kata'kata ,,
Semua seakan terperangkap dalam kepala ,,
Kau terlalu indah ,,
Hingga tak dapat aku menggambarkanya ,,
Layaknya jumlah bintang malam yg bercahaya ,,
Tak satupun yg mampu menghitungnya ,,
Mungkin selama ini kau tak perna tau rasa ini ,,
Karna sulit bagiku ungkapkan rasa dari hati ,,
Tapi rasa ini pasti adanya ,,
Sepasti malam yg selalu menggusur senja ,,
Dan kini seiring kopi yg mulai habis ,,
Yang hanya menyisakan ampas ,,
Tak perlu lagi aku berbasa'basi ,,
Tuk ungkapkan "AKU MENCINTAIMU" ,,
Ku tiuapkan kecupan pada angin yg berhembus keutara ,,
Semoga dia menyampaikan padamu disana ,,
Agar kau tau betapa ku terpenjara dalam candu rindu yang seakan menyiksa ,,
Hingga kau mengerti bahwa diriku dirimu nyata ,,
Layaknya roda dari kendara'an itu ,,
Sekedar mencari kata yg tepat untuk ungkapkan padamu ,,
Tentang apa yg kurasa dihatiku ,,
Berfikir hingga membuat kepalaku penat ,,
Tapi tak jua kutemukan kata yg tepat ,,
Tak mampu ku menyusun semua kata'kata ,,
Semua seakan terperangkap dalam kepala ,,
Kau terlalu indah ,,
Hingga tak dapat aku menggambarkanya ,,
Layaknya jumlah bintang malam yg bercahaya ,,
Tak satupun yg mampu menghitungnya ,,
Mungkin selama ini kau tak perna tau rasa ini ,,
Karna sulit bagiku ungkapkan rasa dari hati ,,
Tapi rasa ini pasti adanya ,,
Sepasti malam yg selalu menggusur senja ,,
Dan kini seiring kopi yg mulai habis ,,
Yang hanya menyisakan ampas ,,
Tak perlu lagi aku berbasa'basi ,,
Tuk ungkapkan "AKU MENCINTAIMU" ,,
Ku tiuapkan kecupan pada angin yg berhembus keutara ,,
Semoga dia menyampaikan padamu disana ,,
Agar kau tau betapa ku terpenjara dalam candu rindu yang seakan menyiksa ,,
Hingga kau mengerti bahwa diriku dirimu nyata ,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar