Rabu, 01 Januari 2014

Punggung Yang Menjauh

 507 hari suda berlalu, Sejak terakhir kali ku lihat wajah cantik mu, senyum manismu dan menatap matamu ,,
 Tapi aku merasa itu baru kemarin, tidak, aku merasa baru saja hal itu terjadi ,, 
 Masih sangat jelas terlihat dalam ingatan, bentuk punggung mu yg berjalan menjauhi ku, meninggalkan ku sendiri di tempat itu ,,
 Kau berjalan dengan pasti, tak sedikitpun kau menoleh kebelakang untuk melihat ku, mungkin kau berfikir "ini waktunya untukmu berjalan dan menatap kedepan, tak perlu lagi melihat kebelakang, mengingat masa lalu" ,,
 Ku harap emang begitu yg kau fikirkan, bukan kau berjalan kedepan tak ingin menoleh karena tak ingin aku melihat air matamu, tapi entalah, ku tak tau apa yg ada di fikiranmu ,,
 Yg ku tau waktu itu ku hanya bisa terdiam melihat kau pergi menjauh, ingin ku berlari dan menahanmu untuk tak pergi dan tetap disini, bersamaku ,,
 Tapi seluruh tubuh ku begitu kaku, seakan terpatri di tempat itu, tak mampu bergerak ,,
 Waktu itu ku hanya mampu memandang sebentuk punggungmu, menatap dan menghitung jejak'jejak langkah kakimu, dan berkata dalam hati "inilah waktunya, waktu yg tepat tuk berpisah" ,,


 Ku masih diam memperhatikan punggung mu yg semakin jauh, tak ingin ku kedipkan mataku, ku ingin terus menatap punggungmu dan memastikan kau tetap melangkah pada jalan yg kau tempuh, terus menatap dan teruslah kau melangkah, biarkan cuma punggungmu yg dapat ku lihat, jangan berhenti dan jangan menoleh kepadaku, teruskan saja langkahmu, karena jika kau menoleh, walau hanya sekejap, aku tak tau apa yg akan terjadi, dan niscaya aku tak akan lagi ada di tempat ku, tapi aku akan berlari mengejar mu, menarikmu dan mendekapmu, menahanmu untuk tak pergi, dan tetap disini bersamaku, jadi teruslah kau berjalan kedepan, jangan berhenti, teruskanlah langkah, bilah perlu berlarilah sekencang'kencangnya ,,


 Hingga akhirnya tak lagi dapat ku lihat punggungmu, kau tela menghilang dari jangkauan mataku, hanya jalanan sepi dan pepohohan yg kini tampak dimata ku ,,
 Dan ku masih terpaku ditempat itu, belum juga mau beranjak pergi, dan hembusan angin seakan membawah kembali memori kenangan tentang kau dan aku, tentang mimpi'mimpi masa depan yg selalu kita impikan, dan tentang semua hal yg telah kita lalui bersama, suka maupun duka, Membuat ku semakin enggan untuk meninggalkan tempat itu ,,

 Hingga suara klakson sebuah motor membuyarkan semua lamunanku, seakan menampar ku, menyadarkan ku dan menyeredku untuk kembali kerealita,,

 Ku masih menatap jalan bekas kaki mu melangkah, dan bersama suara motor yg semakin sayup ku dengar, ku berkata dengan lirih "selamat tinggal" ,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar