507 hari suda berlalu, Sejak terakhir kali ku lihat wajah
cantik mu, senyum manismu dan menatap matamu ,,
Tapi aku merasa itu baru
kemarin, tidak, aku merasa baru saja hal itu terjadi ,,
Masih sangat jelas
terlihat dalam ingatan, bentuk punggung mu yg berjalan menjauhi ku,
meninggalkan ku sendiri di tempat itu ,,
Kau berjalan dengan pasti, tak sedikitpun kau menoleh kebelakang untuk
melihat ku, mungkin kau berfikir "ini waktunya untukmu berjalan dan
menatap kedepan, tak perlu lagi melihat kebelakang, mengingat masa
lalu" ,,
Ku harap emang begitu yg kau fikirkan, bukan kau berjalan kedepan
tak ingin menoleh karena tak ingin aku melihat air matamu, tapi
entalah, ku tak tau apa yg ada di fikiranmu ,,
Yg ku tau waktu itu ku hanya bisa terdiam melihat kau pergi menjauh,
ingin ku berlari dan menahanmu untuk tak pergi dan tetap disini,
bersamaku ,,
Tapi seluruh tubuh ku begitu kaku, seakan terpatri di tempat
itu, tak mampu bergerak ,,
Waktu itu ku hanya mampu memandang sebentuk punggungmu, menatap dan
menghitung jejak'jejak langkah kakimu, dan berkata dalam hati "inilah
waktunya, waktu yg tepat tuk berpisah" ,,
Ku masih diam memperhatikan punggung mu yg semakin jauh, tak ingin ku
kedipkan mataku, ku ingin terus menatap punggungmu dan memastikan kau
tetap melangkah pada jalan yg kau tempuh, terus menatap dan teruslah kau
melangkah, biarkan cuma punggungmu yg dapat ku lihat, jangan berhenti
dan jangan menoleh kepadaku, teruskan saja langkahmu, karena jika kau
menoleh, walau hanya sekejap, aku tak tau apa yg akan terjadi, dan
niscaya aku tak akan lagi ada di tempat ku, tapi aku akan berlari
mengejar mu, menarikmu dan mendekapmu, menahanmu untuk tak pergi, dan
tetap disini bersamaku, jadi teruslah kau berjalan kedepan, jangan
berhenti, teruskanlah langkah, bilah perlu berlarilah
sekencang'kencangnya ,,
Hingga akhirnya tak lagi dapat ku lihat punggungmu, kau tela menghilang
dari jangkauan mataku, hanya jalanan sepi dan pepohohan yg kini tampak
dimata ku ,,
Dan ku masih terpaku ditempat itu, belum juga mau beranjak pergi, dan
hembusan angin seakan membawah kembali memori kenangan tentang kau dan
aku, tentang mimpi'mimpi masa depan yg selalu kita impikan, dan tentang
semua hal yg telah kita lalui bersama, suka maupun duka, Membuat ku
semakin enggan untuk meninggalkan tempat itu ,,
Hingga suara klakson sebuah motor membuyarkan semua lamunanku, seakan
menampar ku, menyadarkan ku dan menyeredku untuk kembali kerealita,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar