Sudah terlalu jauh hati berkelana,
Persinggahan, percabangan dan
perhentian, Entah kapan aku
sampai pada tujuan yang telah
digariskan ,,
Beberapa kali, cinta
membuatku patah dan
kehilangan kendali karena jatuh
dari tempat yang terlalu tinggi ,,
Beberapa kali, cinta membuatku
nyaris jera untuk kembali
membuka hati ,,
Beberapa kali,
cinta menyadarkanku bahwa ini
bukan tentang teori tapi praktek
hati ,,
Beberapa kali, cinta
membuatku tak yakin akan
manis yang pernah ia janjikan ,,
Beberapa kali, cinta membuatku
kehilangan sebuah ‘percaya’ ,,
Dan kali yang terakhir, dengan
sosok yang terlalu samar untuk
membuatku tersadar bahwa
dialah yang kucinta, mungkin
bukan untukku dia terlahir ,,
Musnah mimpi, serangkai
kebetulan manis pun kubenci
dan nyaris tak kupercaya lagi
bahwa skenario cinta ada yang
berujung bahagia ,,
Seberusaha
apapun aku agar layak dicintai,
takkan menyatu jika memang
dihatinya tak tergaris namaku ,,
Sekeras apapun memaksa tak
begini akhirnya, yang terancang
akan selalu terjadi menurut
kehendak Pencipta ,,
Bukankah
satu-satunya yang bisa
kulakukan hanya menerima dan
berlapang dada ?? ,,
Sudah sering kali aku melepas ,,
Sudah sering kali aku mengalah ,,
Sudah sering kali aku pergi dari
arena hanya untuk
menyuguhkan bahagia bagi
sosok yang kucinta ,,
Sudah
sering kali aku membiarkan hal
ini berulang kali jadi siklus yang
biasa dimaklumi ,,
Sudah sering
kali aku mempersilahkan orang
lain untuk duduk menggantikan
peran yang biasa kulakukan ,,
Ingin rasanya sekali bertolak
dari apa yang biasa kulakoni ,,
Tak
perlulah kepala menyodori
seharusnya aku berbuat apa ,,
Kali
ini aku hanya mengandalkan
hati, ke arah mana ia seharusnya
pergi ,,
Karena
memperjuangkanmu justru
membuatku semakin sadar
untuk segera menekan tombol
henti ,,
Aku takut ada yang
terluka lebih lama, lebih sering,
lebih sakit ,,
Entah aku atau kamu ,,
Berkali aku jatuh cinta, semakin
lama semakin meningkat
sakitnya ,,
Mungkin karena aku
terlalu merasa memiliki, jadi
kurasakan kehilangan dini yang
terlalu menyakiti ,,
Kini, perasaan
masih begitu kental seiring
dengan sesak yang ikut berjejal ,,
Tidak perlu ada yang tahu,
airmataku penuh dibungkus oleh
tisu-tisu itu ,,
Tidak perlu ada
yang mendengar, isak tangis
yang menggelegar ,,
Tidak perlu
ada yang melihat bahwa aku
sebenarnya tak nyaman dengan
pemandangan yang disuguhkan ,,
Tidak perlu ada yang bertanya
siapa dalang dari segala luka ,,
Tidak perlu ada yang merasa
bersalah atas salahku yang tak
disengaja ,,
Ya, jatuh cinta
padamu mungkin adalah sebuah
dosa ,,
Berusaha terlihat baik-baik saja
adalah caraku untuk
menyamarkan luka ,,
Urusan rela,
melepas dan rentetan segala
untuk lupa adalah hal yang
semoga bisa cepat
membuntutinya ,,
Mungkin
manisnya cerita yang membuat
beberapa pasang berbangga
belum terjadi padaku ,,
Tapi
seharusnya kita sama-sama
tahu ,,
Belum bukan berarti tidak
ada kan ?? ,,
Jika nanti sosok itu
tiba ,,
aku ingin mematahkan
segala repetisi luka hati ,,
Karena
siapapun yang jatuh cinta,
berhak dapatkan porsi bahagia ,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar