Rabu, 05 Agustus 2015

Si Pecundang

Gelap malam di sudut kota ,,
Masih ada air mata menetes di lembar-lembar kata ,,
yang nyaris takkan pernah terbaca ,,
Setelah bertahun mengembara ,,
Kala sesal pun benar-benar tak ada gunanya ,,

Akuu di ciptakan dan di kurung di dalam fisik,bentuk yang kotor ini ,,
Di ciptakan dengan berjuta kekurangan yang tertanam pada tubuh ini ,,
Segala kesalahan dan dosa telah kubgoreskan dalam buku kehidupan ,,
Mental dan fisik... semuanya tak istimewa ,,
Tak jarang ku mrasa di injak atas sgala kekurangan ku ,,

Kalian bisa memandang ku rendah bahkan kecil ,,
Tapi aku masih punya harga diri ,,
Meski aku manusia yang tak bermateri ,,
Tapi aku akan slalu berusaha ,,
Sealu ingin memandang ke garis bawah kehidupan ,,
Yang mempunyai garis tangan sama bahkan kurang dari aku ,,
Suatu saat aku akan menjadi sesuatu yang berguna ,,
Itu mimpiku ,,

Kini Sang pecundang sudah mati ,,
Trrbunuh sepi ,,

Mengapa juga kau peduli ,,
Siapa tahu dia masih ada di sekitarmu kini ,,
Sekali pecundang, hidup atau mati pun tak ada yang menangisi ,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar