Masih bisa ku hirup harum Yang menguap dalam cangkirku ,,
Menusuk tajam ,,
menggelitik hasrat ,,
Menusuk tajam ,,
menggelitik hasrat ,,
Cinta ,,
Kurasa seperti pekatnya ,,
Tak bisa ku urai dalam pagi ,, malam dan siangku ,,
Tak bisa kuraba ,,
Meski degupnya menyesak di dadaku ,,
Membuat nafasku memburu ,,
Kurasa seperti pekatnya ,,
Tak bisa ku urai dalam pagi ,, malam dan siangku ,,
Tak bisa kuraba ,,
Meski degupnya menyesak di dadaku ,,
Membuat nafasku memburu ,,
Kau tahu ,,
Ia serupa candu ,,
Yang membuatku tak bisa berhenti untuk terus meneguknya ,,
Meski perih terasa menghantam dada ,,
Dan menemukan aku dengan gelisah ,,
Tak berarah ,,
Ia serupa candu ,,
Yang membuatku tak bisa berhenti untuk terus meneguknya ,,
Meski perih terasa menghantam dada ,,
Dan menemukan aku dengan gelisah ,,
Tak berarah ,,
Haruskah aku berhenti ??? ,,
Sementara harumnya terus saja mengikat rasa ,,
Dan ingatanku dalam banyak waktu ,,
Sementara harumnya terus saja mengikat rasa ,,
Dan ingatanku dalam banyak waktu ,,
Atau Aku terus mencari tahu ??? ,,
Sementara raga dan jiwaku telah tertoreh banyak luka ,,
Dan nyaris kehilangan nyawa ??? ,,
Sementara raga dan jiwaku telah tertoreh banyak luka ,,
Dan nyaris kehilangan nyawa ??? ,,
Aku hanya mampu tertegun ,,
Menatap hitamnya dalam bening mataku ,,
Tanpa tau harus diam atau berlalu ,,
Menatap hitamnya dalam bening mataku ,,
Tanpa tau harus diam atau berlalu ,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar